Jumat, 26 Juni 2009


Aku benar-benar tidak percaya. Saat itu aku berada dibelakang panggung pada konser Britney Spears concert.

Dengan jelas aku dapat melihatnya dari posisi ini.
Aku merupakan satu dari puluhan penari latar belakangnya yang saat itu sedang ‘off’ karena pada lagu tersebut bukan merupakan tugasku.

Aku tahu dan yakin ia akan menjadi superstar dikemudian hari. Suaranya sangat ‘gaul sekali’ dan hmm…tentu saja wajahnya.
Aku mengenalnya sejak aku menyaksikan “Hit Me Baby One More Time.” Dan sekarang kami disini dalam pentas konser akbarnya.

Ia telah selesai dari aksi panggun.
Segera keluar dari pentas untuk berganti pakaian.

“Ayo..” katanya menarik tanganku dan mengajak ku.

“Kemana kita akan pergi?” aku bertanya.

“Ruang ganti pakaian. Kau akan bersamaku untuk lagu berikutnya.”

“Ummm, jangan saya. Saya akan tidak enak diruangan itu nantinya.”

“Jangan khawatir. Kamu hanya duduk diruang ganti dan menunggu saya.” katanya membalas segera.

“Disini. Lepaskan kancing bajuku, dan cepat.” menyuruhku melepas kancing baju belakangnya. Aku segera menghampirinya dari belakang..

“Apa yang akan kamu lakukakn?” balasku bertanya.

“Well, saya harus menganti pakaian ini,” jawabnya. “Sepertinya kamu belum pernah lihat wanita tanpa busana.” gumamnya ringan.

“Tidak juga, tapi saya tidak pernah melihat artis tanpa busana selain di internet dan film.” balasku ringan.

Baju itu telah terlepas dan ia meraih tanganku untuk segera membuka kaitan BH nya. “Sini, bantu aku membuka BH ini. Dan demi tuhan segeralah rubah rasa “aneh” dalam pikiranmu.”

Akupun melepaskan tali BH nya, dan segera ia melempar BH tersebut ke meja rias.

Aku hanya berkata dalam hati, “Yesss, ini dia. Tidak sepalsu apa yang kulihat di internet!”.

Pikiranku menerawang. Aku sudah tidak tahu dan sadar dengan apa yang telah aku lakukan di ruangan itu.
Yang aku ingat hanya saat membuka BH tersebut, dan disanan memori membekas keras akan aroma wangi lehernya, bentuk samping dari payudaranya, warna merah BH pengganti-nya.
Aku ingat saat aku membuka dan menganti pakaianku dan memberikan komentar padaku untuk menambah sesuatu yang berbeda dalam pakaianku karena “celana primitif” ala mesir yang kupakai sepertinya kurang mengena dan agak memalukan. Aku hanya tertegun.

Aku segera berdiri didepan kaca, dan kulihat aku nampak bagaikan seorang kaisar mesir dan Britney seperti penari erotis sang raja.
Disitu aku mengerti akan maksud sarannya tadi mengenai celanaku tadi.
Penisku agak sedikit menonjol keluar akibat celana yang terlalu longar. Shit!
Okay. Okay. Aku tahu apa yang harus kuperbuat. Aku tutupkan mataku.

“Christina Aguilara. Christina Aguilara.” aku berkata berulang-ulang.

“Apa yang kamu lakukan?” ia bertanya heran.
Ia melihat dikaca dan memandang ereksiku mulai “mereda”.
Ia tertawa terbahak-bahak dan tawanya sunguh sangat mempesona.
Aku suka sekali dengan tawanya.

“Baiklah. Mari kita segera keluar.”

Akhirnya, di panggung aku adalah seorang kaisar mesir yang sangat berkuasa dan ia adalah budak pelayanku.
Aku duduk dikursi singasana yang diangkat oleh 4 pria ‘budakku” dan Britney menyanyikan sebuah lagu remix “I’m a Slave 4 You” yang dicampu dengan suara khas mesir kuno.
Ia menari erotis didepanku dan juga para penonton.
Dalam aksi panggung itu ada saat ia mengusap seksi wajahku, rambutku, dadaku dan yang bikin aku sedikit buyar konsentrasi adalah saat ia mengusap selangkanganku. HAMPIR MENYENGGOL PENISKU!
Ereksiku mulai kumat…

Ya..aku hanya berteriak dalam hati agar tidak menjadi “kacau” disituasi ini, “Christina Aguilara. Christina Aguilara. Christina Aguilara.”

Akhirnya berakhir sudah pentas tersebut. Akupun lega.
Kembali Britney menarikku dengan cepat keruang ganti pakaian.

“Kamu melakukannya dengan baik. Ku pikir kamu harus melepaskan pakaian itu untuk aksi terakhir berikutnya.”
Ia segera membuka pakaiannya lalu berganti pakaian demikian halnya denganku.

Konser berakhir sekitar jam 11:00 malam. Britney keluar dari pangung dan mencari udara segar.
Dibelakang panggung ia menatapku dan menarik nafas panjang. Nampak jelas wajah letih dalam raut cantiknya. Akupun refleks mengusap wajahnya dengan tanganku untuk membuang keringat yang mengalir deras diwajahnya.

“Anda berkeringat sekali.” kataku lembut.
Ia hanya tersenyum sambil memandangku.
Ya tuhan…tidak akan pernah terlupa raut wajah itu!

“Aku baik2 saja. Ayo…” katanya membalas sambil menarik tanganku.

“Heii… mau kemana? Terakhir anda mengajak saya seperti ini dan berakhir di pentas panggung.”

“Percayalah padaku. Kamu tidak akan menyesal.”
Aku tidak banyak berkomentar atas ajakannya.
Dan…siapa yang tak sudi ngobrol dekat dengan artis cantik ini? Pasti aku sudah gila.

Sekali lagi kami segera menuju ruang ganti pakaian kamu.
Setibanya disana, ia menarikku mendekat padanya. Ia kini dalam rangkulanku.

Dengan emosiku yang mulai kacau dan sedikit lancang, kubaringkan ia kelantai dan segera kuciumi lembut bibirnya.
Heii…ia tidak marah! bathinku bersorak.

“Dengan izinnya” aku mulai memasukkan lidahku dalam mulutnya dan mulai beraksi mengelus bagian dalam mulutnya dan ia pun sedikit mengumbar nikmat ciuman kami tersebut.
Kurasakan tangannya mulai menarik bajuku keatas dan akupun membantu melepas bajuku.
Sementara itu tangannya mulai pindah mengelus selangkanganku..

“Ayo! aku ingin mandi.” kata2 itu sedikit mengagetkanku yang sedang berusaha menikmati aksi ciuman dan usapannya.
Ia pun melepaskan diri dari tindihanku dan menarikku ke kamar mandi.

Dalam kamar mandi, kami berciuman kembali.
Kulepaskan semua pakaiannya di kamar mandi hingga hanya tertinggal BH hitam dan celana dalamnya saja.

Iapun melepaskan celanaku dan membuang sekenanya.
Segera kuraih tangannya dan kulumat bibirnya, lehernya. Tanganku pun mulai mencari pengait BHnya dan melepaskaknnya.

Ohhh..payudara itu begitu merekah dan indah!
Segera kulumat pingiran payudara itu dan akhirnya ku pilin putingnya. Kiri dan kanan!
Ia merintih nikmat, akupun merasakan bagai bayi yang merindukan susu sang ibu.
Tidak butuh lama, payudara itu mulai mengeras dan puting berwana pink itu menambah indah alam gunung kembar itu.

Akhirnya ia segera menuju bak mandi dan berbaring disana. Kuhidupkan kran air dan kulepaskan celanaku. Ya dengan bercelana dalam kami mandi dlm bak mandi tersebut.

Segera kuambil sabun gel dan kuusapkan seluruh tubuhnya. Posisinya sekarang telah membalik dariku.
Kugosok semua pungung wanita cantik ini, lehernya hingga perbatasan pinggangnya.

Air itu sudah mulai naik.

Kupijat pundaknya untuk menambah rasa santai dan menghilangkan segala kepenatannya.
Sesekali kupijit paha dan selangkanngannya agar ia terasa nikmat.

Setelah ia puas, ia pun berbalik arah dan menatapku. “Sekarang giliranmu”, katanya.
Akupun segera membalikkan badanku dan merasakan sejuta kenikmatan setiap usapan dan pijatannya.

Setelah selesai, kamipun segera berbilas di bak mandi tersebut.

“Kamu silahkan dulu menuju ruang pakaian, saya akan segera kesana setelah mengeringkan rambut”, katanya memerintahku halus.

Aku pun segera keluar dari bak mandi dan berangkat menuju ruang ganti pakaian.
Tapi ia melakukan sedikit aksi nakal dengan menarik tangan dan tubuhku dan melumat bibirku kembali dengan kuat. Dan ini tidak hanya kuat tapi lidahnya mulai melumat paksa isi mulutku.

Akhirnya ia menarik lepas ciuman kami. “Sekarang kamu boleh pagi.” katanya lagi.
Dankembali saat aku beranjak, ia menampar lumayan keras pantatku.
Aku terkejut memandangnya dan ia hanya tertawa kecil.

Aku mencari pakaianku dan mengunakannya kembali. Tak lama ia segera muncul dengan mengunakan handuknya.
Kupikir ia akan segera mengenakan pakaiannya, ternyata ia mengambil kaset CD dalam tasnya dan memutarnya pada player diruangan tersebut.

“I’m Slave 4 you” terdengar kembali diruangan itu dan ia pun segera berakting seperti aksi pentas tadi. Menari erotis didepanku dengan handuk yang masih terkait!

Setelah lagu tersebut selesai ia pun segera mematikannya. Ia menghampiriku dan berkata, “rasanya gerakanku agak sedikit memalukan”, keluhnya padaku.

“Tidak. Anda terlihat….manis”, balasku sambil tertawa.

“Ayolah..Aku memang tampak bodoh bukan?”, tanyanya meyakinkan.

“Tidak, aku bersumpah, saat anda menari, saya tidak bisa berbohong…Anda sangat perfect!”, balasku meyakinkan dan memang demikian keadaannya.

Ia tertawa keras sambil mendongak keatas. Mungkin ia geli mendengar pendapatku.

“Sini duduk, katanya memerintahku. Dan ia pun kembali memutar CD nya dan memilih lagu “Hit Me Baby One More Time”.
Dan lagi-lagi ia menari didepanku.

Tapi tarian kali ini BEDA!!!

Ia menari sambil membuka sedikit-sedikit belahan handuknya kemudian menutupnya kembali.

“OMG….!”, bathinku berteriak. Aku hampir saja melihat vaginanya!.

Setengah lagu berlalu..ia pun mulai melepaskan kain handuk itu. AWESOME….FANTASTIS!!!!!

Aku menelan air ludahku sendiri. Tanganku sedikit gemetar dan dudukku-pun jadi gelisah.

Tak ada sehelai benangpun yang menempel pada tubuhnya, dan aku sedang melihatnya.

Aku hanyak berteriak dalam hati, “FUCK yOU internet….!!!”. Sebagaimana banyak kulihat gambar bugil palsu/hoax di internet terhadap para selebritis papan atas.

“HOTTT…SEXY….dan GARIS TUBUH YANG SEMPURNA!”. Oh…indahnya ciptaan makhluk satu ini!!!!. Tak bisa ku elakkan selain berkata DIGG IT! Save to my Bookmark! Hahahahahaha….

Dan seperti yang sudah aku harapkan dalam hati…ia pun menghampiriku, mengelus selangkanganku, meraih kancing celanaku dan akhirnya ia lepaskan celanaku.

Well..kalau sudah begini, aku sudah tak malu jika ia melihat betapa penisku yang telah mengembang dan keras membetot celana dalamku hingga sangat menonjol kedepan!

Ia sudah tak menari lagi…tapi tangannyalah yang “menari” sekarang.

Segera ia masuk kedalam celana dalamku dan meraih penisku. Celana dalamkupun ditariknya “setengah tiang”.

Perlahan tapi pasti kepalanya mulai maju menuju penisku dan menjilat pangkal penis itu.
Dibukanya celah dikepala penisku dan lidahnya menyapu-nyapu lubang penis itu. Goddddddd….you must be crazy!!!!

“Yummy,” katanya pada penisku. Aku hanya tertegun melayang merasakan rasa geli yang super nikmat!.

Sedikit demi sedikit mulutnya memagut penisku….Ohhh…hangat sekali rongga mulut itu!
Akhirnya setengah penisku telah ia telan dan mengemutnya…”Go to hell christina Agulira”, teriakku dalam hati.

Entah kenapa aku benci sekali dengan artis satu ini. Apalagi saat ia menolak penari latar belakang dari club-ku dalam setiap aksi pentasnya! “Fuck you Christina Agulira!”, teriak bathinku lagi.

Entah apa yang ia rasakan dari penisku, hingga ia berusaha keras untuk menelan semua penisku hingga menuju buah zakarku.
Ia seperti merasakan nikmatnya “batang coklat hidup” Le’ Roche - ku.

Menghisap, mengigit halus dan mengemut hampir semua sisi batang penisku!
Tak puas2 nya ia melumat penisku berulang-ulang hingga tak terasa aku mungkin sedikit mengeluarkan cairan sperma pelicinku.
Tapi ia tak perduli dan sangat asyik menjilati dan menelan semua batangan itu. Pikiranku terbang jauh sambil bersandar dikursi. Kurasakan bagaimana lidah dan bibir itu ‘memijat’ seluruh batang penisku.

Setelah ia merasa puas mengulumnnya dan melepas kuluman tersebut, aku bertanya iseng, “Saya pikir anda masih perawan”.

“Benar, tapi tidak berarti saya tidak tahu akan hal demikian.” “Saya sering berlatih seperti ini”, balasnya lagi sambil berdiri dihadapanku, mengambil handuknya kembali dan mengenakannya. Ia pun duduk disampingku.

“Maksudnya, anda dan Justin Timberlake?”, tanyaku ingin tahu.

“Oh..tidak. Seperti yang saya katakan, latihan…dan itu bisa berupa mainan. Dan saya punya itu, kamu tahu?”, balasnya berargumen.

“Yah…saya tahu. Saya hanya tidak percaya anda memilikinya.”

“Saya juga manusia. Sayapun butuh. Jika “mainanmu” bagus pasti akupun suka.” balasnya erotis sambil meraih penisku dengan tangannya. Ia pun memainkan penisku dengan tangannya dan mengusapnya.

Kali ini aku hanya tersenyum dan lalu ia segera berdiri dan membuka kembali handuknya.
Ia berdiri dihadapanku kemudian meraih penisku dan menjepitnya diantara kedua payudara indah nya sambil sedikit membungkuk.
Hmmm..mungkin aku salah satu “mainannya” yang paling beruntung didunia saat ini.

Ia maju bergerak atas-bawah, mengesekkan payudaranya pada penisku sambil menekan keras payudaranya agar terasa menjepit.

“Goddd…sensasi nikmat bonus tambahan”, teriakku dalam hati.

Setelah ia beraksi cukup lama akupun menghentikan aksinya.

“Giliran anda,” kataku sambil berdiri dan mempersilahkan ia duduk mengantikanku.

Akupun berdiri membungkuk menghadapinya dan mulai kulumat payudaranya dengan halus.
Ya…dengan segala pilin-an dan lumatan pada payudara tsb, tidak butuh waktu lama untuk menyaksikan bagaimana tetek itu telah mengeras dan menjulang kedepan. Padat dan kejal. Sebuah mahakarya yang layak di beri “KUDOS”!!

Perlahan tapi pasti kujalari tubuh itu menuju perutnya, pusarnya dan pangkalan selangkang itu.

Akhirnya kuarahkan ciumanku kebagian yang ia ‘inginkan’.

Kuusap lembut pingiran vagina indah itu dan perlahan kubuka celah diantara bibir vagina itu.

Sebuah lobang kecil yang bersih, merah dan HIDUP!.

Kuraih perlahan klitoris itu, kumainkan dan gesekkan dengan tanganku clitoris itu.

Ia hanya memejamkan mata sambil merintih halus, sementara tangannya menjambat erat rambutku.

Akupun mulai mendekatkan mulutku, dan segera ku usap klitori itu dengan lidahku…owww…rasanya nikmat sekali!!!!

Ia hanya sibuk mengerakkan pantatnya kekiri dan kekanan akibat rangsangan hebat yang ia alami.
“Suck it now..!”, perintahnya padaku.

Akupun mulai menerobos lobang vagina itu dengan lidahku. Dengan kondisi vagina yang sedikit basah, lidahkupun berhasil masuk dalam vaginanya.
Lidahku yang bagaikan ular bergerak kesana-kemari dalam lubang sempit itu dan terasa berat mengerakkannya akibat jepitan otot vaginanya yang masih kuat.

Ia hanya meraung nikmat…”OOWwww yessss..yesss” dan berusaha “menjepit” lebih keras lagi lidahku dalam vaginanya.
Kudekap dan kutekan keras pantat mulusnya kearah mulutku agar menambah dorongan masuk lidahku dalam vagina itu.

“Yesss…yess…lagi…lagi….lebih dalam”, pintanya memaksa

Ya..aku hanya bisa semampunya memasukkan lidahku..berapalah panjang dari sebuah lidah. Belum lagi ditambah jepitan otot vaginanya yang sangat keras sehingga membuatku otot mulutku terasa pegal.

Namun demikian gerakkan ‘kembang-kempis’ otot vagina itu, sepertinya menandakan bahwa ia telah siap untuk mencapai klimaksnya.

Tak ingin ia menyelesaikan permainan ini dengan segera, akupun mencabut lidahku dari vaginanya.

Aku segera meraih kakinya dan mulai kuangkat sedikit keatas. Sementara ia kubiarkan bersandar di sofa itu.
Aku mulai menjilati pinggiran vagina itu hingga terus menuju lubang anusnya.

Ya…sasaranku berikutnya adalah lubang anusnya dan aku yakin ini pasti belum pernah ia alami dengan “mainannya” sendiri.

Britney hanya merem melek dengan aksiku dan menikmati setiap jilatan lidahku pada area vaginanya.

Kusandarkan kedua kakinya dipundakku dan tanganku mulai membuka lubang anusnya.

Ohhh…lubang anus itu sedikit tertutup rapat dan nampak bersih. Harum aroma sabun shower menambah semerbak wewangian diarea ini. Akupun segera menciumi pingiran anusnya dan menjilati disemua sisi pingiran anus itu.

Setelah lubang anus bisak kubuka dengan tanganku, segera kutusuk lubang itu dengan lidahku dan menekannya dengan sekuat tenaga dalam anus itu.

Ia semakin histeris gembira dengan aksi lidahku di anusnya. Tapi itu belum seberapa.
Kumasukkan jari telunjukku dalam vaginanya dan ku gerakanan kesana kemari sambil lidahku tak henti-nya menyapu bersih lubang anusnya.

Ya…gabungan rasa “tusukan 2 lobang”, membuatnya “SANGAT KELOJOTAN”. Meraung bak serigala merasakan sejuta kenikmatan.

Vagina itu mulai “mengempot dan menjepit keras”!

“Aku siap,” katanya cepat.

“Ayo…kentot aku sekarang!”, “Fuck me now…fuck me now”, jeritnya tak tahan.

Aku melepaskan semua aksiku dan aku mulai sedikit berdiri sambil kupegangi kedua kakinya.

Aku mulai mengarahkan penisku ke vaginanya. Dan kubiarkan “menempel” terlebih dahulu pada bibir vagina itu.

“Belum terlambat jika anda ingin menghentikan semua ini,” peringatan halusku padanya.
Ya..aku berharap ia tidak menyalahkanku jika semua ini terjadi.

“It’s okay, tak ada masalah dengan siapa keperawananku hilang jika memang aku menghendakinya”, katanya menegaskan.

So…I fucked her slowly….sangat perlahan…sedikit-demi sedikit kutekan penisku dalam vagina sempit itu. Kemudian mencabutnya kembali. Berulang kali, hingga bagian dalam vagina itu sedikit demi sedikit mulai basah.
artis bugil
Semakin basah ruang vagina itu semakin kutekan lebih dalam.

Ia hanya tersenyum dan mengerang merasakan selaksa kenikmatan yang setiap inchi area dalam vagina itu mendapat ‘tamu tak diundang’ dan terjepit erat.

Sepertinya selaput darahnya telah rusak akibat “mainan” idolanya sehingga tak ada lagi darah yang keluar dari vagina itu.

Tapi itu tidak masalah! Aku yakin rasa “mainan asliku” pasti beda dengan rasa “mainannya”.

Britney yang kukagumi hanya meraung-raung nikmat setiap penetrasi penisku dalam vaginanya.

Owwww…terasa sekali nikmatnya setiap pijatan dari tiap dinding dalam vagina itu. Semakin dalam semakin “keras” pijatan vagina itu..

Tak terasa setengah kemaluanku sudah ‘terbiasa’ memasuki vaginanya keluar-masuk.

Aku hanya menunggu “kode reaksinya” untuk memintaku menekan lebih dalam lagi.

Tusukan demi tusukan kuhujamkan ke vagina itu dengan “setengah tiang” penisku dan vagina itu semakin bertambah basah.

Ia sudah tak tahan dengan aksi ini…dan segera tangannya meraih pantatku untuk menekannya lebih dalam.

Hmmm…rasanya ia sudah siap untuk babak berikutnya!

Akupun mulai masuk dan menekan vagina itu perlahan lebih dalam dibantu dengan tekanan tangannya dipantatku.
Ia pun menjerit nikmat….dengan penetrasi ini….

“OOOhhhhh…..godddd….godddd…”, raungannya keras membahana diruang ganti pakaian ini.

Aku hanya terpejam merasakan bagian dalam yang lebih sempit dan berdaya cengkeram lebih keras. Ooooohhhh…urat dipenisku seperti mau pecah!….Nikmat tiada terkira…!

Sesekali ia menahan pantatku untuk menghentikan tusukan penisku lebih dalam untuk memberinya rasa yang lebih nyaman.

Ada sedikit sakit yang ia rasakan terukir dari ringis wajahnya…tapi itu tidak sebanding dengan rasa nikmat yang terjadi.

Tubuh kami berkeringat. Dan payudara itu telah mengeras seperti batu!

Ia merintih sambil mengelengkan kepalanya kesana kemari, begitu rasa nyaman telah datang, kembali ia menekan pantatku lebih dalam.

Rasanya penisku sudah hampir ia telan semua dalam vagina itu, dan aku ingin memberikan kejutan yang tak boleh ia duga.

Ditengah asyiknya ia meraung nikmat akibat gerakkan keluar masuk penisku, aku mempersiapkan posisi untuk menancapkan semua penisku dalam vaginanya.

Segera aku membungkuk dan kuraih bibir merah itu. Kulumat dengan keras lidahnya dan kusemprotkan sedikit air liur dalam mulutnya.
Ia semakin kelojotan….dan menelan air liurku. Genjotanku menambah liarnya geliat birahi kami.

Sepertinya inilah waktunya.

Dengan keadaan kami yang saling melumat hebat dan tanganku yang mencengkram keras pantatnya, aku berusaha mengambil ancang2 untuk memasukkan penisku semuanya.
Ya…Ini memang hanya “masalah 2 inchi” yang tersisa. Dan aku butuh sensasi tersendiri buatku pribadi. Kalaulah ia juga meraskan demikian, itu merupakan kabar baik!

Disaat ia asyik menikmat setiap genjotan penisku aku secara tiba2 mencengkram keras pantatnya dan mulutku menekan keras mulutya. Ia hanya terbelalak melihat aksiku kali ini. Tapi aku sudah tidak perduli lagi. Sekalipun ia yang membayar pekerjaanku!

Britney terlihat sulit bernafas dengan tekanan mulutku, karena lubang hidungnya yang tertutup dengan mukaku.
Akupun melumatnya sedikit kesamping agar ia dapat celah untuk bernafas.

Ia sudah mengira mungkin aku akan melakukan sesuatu pada vaginanya secara ‘paksa’. Ini kulihat dari cengkeram tanganya pada pantatku seolah menahanku untuk melakukan tindakan pemakasaan pada vaginanya.
Tapi aku sudah tidak perduli. Aku yakin ia pasti akan tahu nantinya terhadap sensasi yang kuberikan jika ia sudah merasakan, walaupun agak sedikit sakit.

Kubiarkan genjotanku seperti biasanya agar ia tak curiga, dan kulihat matanya terpejam merasakan nikmat setiap goyangan kami sambil lidahnya membalas setiap lumatan dalam mulutnya. cengkeraman tangannya dipantatku mulai sedikit ‘kendor’. Ia hanya berdesah nikmat. Dengusan nafas kencang hidungnya menambah panas situasi seks kami.

Dengan kuda2 yang telah kusiapkan dari awal, kurasakan inilah waktunya untukku untuk menghujamkan babak terakhir penisku!
Dengan cengkeramanku yang keras pada pantatnya, akupun mencabut penisku “setengah tiang” dan…sloooooopppp………
Kusentak dan kuhujamkan keras semua penisku dalam vaginanya.

Ia terbelalak berusaha melepaskan pagutanku….aku berusaha menekan keras mukaku pada wajahnya sehingga pagutan kami tidak terlepas.
Ia hanya menjerit dalam pagutan kami…tak ada suara…hanya matanya yang berbicara….

Ku biarkan semua penisku dalam vagina itu sambil kutekan keras pantatku.

OOOHHHh….my godnessssssssssssss…………Vagina itu berontak dari dalam mengusir kemaluanku dan ototnya bergerak seperti pantat ayam yang kembang kempis….

Ia mengeleng..kesana kemari…mulutku hanya mengikuti mulutnya.

Ia berteriak…dalam lumatanku…tapi tetap saja penisku tidak bergeming dalam vaginanya…!

Pantatnya berontak kesana kemari….seperti memohon minta dicabut penisku…
Tapi aku tak perduli…kubiarkan penisku diam dalam vaginanya dengan kekuatan pantatku untuk menahannya sambil kunikmati setiap pijatan keras vagina itu….

Pantat itu semakin bergerak liar kesana kemari karena penisku tak juga terlepas…bahkan sekalipun terangkat keatas!….

Ia tak sadar dengan berontaknya pantat itu kesana kemari maka gesekkan penisku akan semakin terasa dalam vaginanya dan ini akan menimbulkan “rasa baru” yang membuatku terbang jauh….

OUuuuuwwww….betapa nikmatnya pijatan vagina itu….

Tak henti-hentinya pantat itu berontak hingga kurasakan gerakan pantat itu mulai teratur kembali…

Ahaaa…sepertinya vagina itu sudah merasakan nikmat penisku seutuhnya…

Britney mulai menatapku dan melepaskan cengkeraman dipantatku. Tangannya beralih kerambutku dan melumat liar mulutku…

Akupun mulai melayani aksinya…hingga lidanya kurasakan masuk kepermukaan kerongkonganku….

Ia semakin liar….aku mulai mencabut sedikit demi sedikit penisku….dan rasa itu membuatnya semakin nikmat…

Ia….mendehem keras dengan dalam lumatan kami, sambil matanya menatapku dengan liar.

Sentuhan penisku saat kutarik keluar….membuatnya semakin gila….ia melahap bibirku bahkan mengigitnya…

Ya inilah saatnya!….Kutekan kembali penisku dengan perlahan hingga masuk semua….dan semakin lama semakin cepat….

Ia hanya bisa merintih nikmat….suara kocokkan dalam vagina itu mulai terdengar keras…cplokk…cplokkk….

Akupun semakin liar….tikaman, tusukan dan apapun istilahnya kulakukan dengan keras…

Tubuhnya bergetar keras…! ia pun melepaskan pagutan kami dan mengeleng kesana kemari sambil tersenyum merasakan sejuta kenikmatan…..

“Aku hampir selesai…..”, katanya berteriak sambil kepalanya bergoyang kesana kemari…

Akupun semakin mempercepat genjotanku…Aku rasanya sudah mau keluar….Kutunggu “kode darinya” agar aku dapat selesai berbarengan dengannya…

Cploookkk….Cploookkk….Cploookkk…Cploookkk….bunyi kubangan dalam vagina itu mengalun keras mengiringi dengus nafas kuda kami…

“Aku….mau keluarrrr…..”, teriaknya keras sambil menarik pundakku dan melumat kembali mulutku.
Kurasakan semburan keras “magma” dari vagina itu..serrrrr….serrrr…..serrrr……tak lama berselang dari ’semburan itu”….akupun memuntahkan laharku……croottt…croootttt….croootttt….croootttt….croootttt…croootttt…
Kedua “semburan” itu berbenturan keras dalam vaginanya….panas….hangat….nikmattt….
Kami hanya melumat pelan sambil saling memandang merasakan setiap semburan yang kami keluarkan dan rasakan….

OOOOOOhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………

Cukup lama dan banyak semburan yang kami keluarkan…..Dan kami hanya asyik merasakan apa yang terjadi didalam vagina itu……..merasakan setiap “kedutan, pijatan, semprotan, aliran panas…..dan banyak lagi”

Setelah rasanya tidak ada lagi yang akan kami “keluarkan” ia melepaskan ciuman kami dan mengucapkan terima kasih atas permainan ini.

“That was amazing,” katanya, “Aku tidak pernah merasakan rasa yang demikian nikmatnya saat masturbasi. Rasanya aku orgasme beberapa kali dengan cara ini.”

“Anda benar. Suatu hal yang sangat menyenangkan jika kita dapat orgasme beberapa kali.”

Kami hanya berdesah lelah….

Akupun segera mencabut perlahan penisku….Kulihat mani kami membaluri seluruh penisku.

Aku segera berdiri, tp ia menarik tanganku…”Boleh aku bersihkan….?”, katanya meminta halus padaku sambil menatap batang penisku yang sudah mulai “kendor”.

“My pleasure….”, dengan senang hati kupersilahkan.

Ia pun meraih penisku dan melumat habis penisku. Membersihkan semua sperma yang menempel pada pensiku dan menelannya.

Setelah selesai kamipun segera menuju shower dan membersihkan diri kembali, keluar dan berpisah menuju dunia kami masing2.

Seingatku ia diakhir perpisahan kami, ia menawarkan untuk mendampiniginya lagi pada konser di L.A.

Well…who knows…the next?

That’s still private secreat…but if there is next level exotic experience, i would tell you again.
(Itu hanyalah rahasia pribadi…tapi jika ada pengalaman erotis kembali dengannya…aku akan menceritakannya kembali)

=================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar